Rabu, 01 Juni 2011

KLASIFIKASI SERANGGA




Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : ______ptera

Famili : _______idae

Genus :

Spesies :

       Nama diberikan agar setiap orang dapat membicarakan objek yang sama Binomial Nomenklatur (aturan pemberian nama). Yang dikemukakan oleh C. Linnaeus.

Nama Ilmiah dan nama umum


       Menurut Internasional Code of Zoological Nomenclatur disebut sistem tata nama binomial. Ex: Plannococcus citri Linn. Sedangkan nama umum adalah nama yang digunakan hanya pada suatu daerah/local oleh penduduk daerah tersebut, nama umum ini berbeda- beda pada setiap daerah walaupun serangga yang dimaksud sama.

PERKEMBANGAN

A. Embrionik (di dalam telur)

  • Ovipar
       Pada perkembangan ovipar ini, serangga meletakkan telur yang telah matang, dan telah di buahi. Telur-telur yang melewati vagina mendapatkan pembuahan dari sperma jantan sebelum di letakkan oleh serangga betina. Biasanya telur di letakkan dalam microhabitat yang tepat, di dekat atau pada makanan yang di butuhkan.
  • Ovovivipar
       Pada perkembangan ovoviviparitas, telur berkembang dan di buahi secara normal, tetapi mereka tetap di tahan dan menetas di dalam tubuh serangga betina. Sediaan makanan cukup tersedia di dalam telur sehingga embrio dapat menyelesaikan perkembanngannya.
  • Vivipar
       Pada perkembangan vivipar, perkembangan terjadi dalam tubuh serangga betina. Serangga tidak meletakkan telur tetapi melahirkan larva atau nimfa dan mendapat stock makanan dari induknya. Karena perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh serangga betina/induk.

Selain 3 tipe utama itu terdapat juga cara perkembangbiakan lain yaitu :

  • Poliembrioni
    Setiap sel telur yang sedang berkembang dapat membelah secara mitosis menjadi banyak embrio.
  • Partenogenesis
    Sel telur mampu berkembang tanpa mengalami proses pembuahan (fertilisasi).
  • Paedogenesis
    Serangga pradewasa (larva) memiliki alat kelamin yang telah matang sehingga sudah dapat menhasilkan keturunan.
B. Pasca Embrionik (setelah telur menetas)

       Telur menetas serangga muda (mengalami serangkaian perubahan bentuk dan ukuran, disebut metamorfosis) menjadi serangga dewasa.

METAMORFOSIS
A. Ametabola (tanpa metamorfosis)

        Bentuk luar serangga pradewasa (gaead) serupa dengan imagonya, kecuali ukuran dan kematangan alat kelamin. Gaead dan imago biasanya hidup pada habitat sama. Contoh : ordo Thysanura (kutu buku).

B. Paurometabola (metamorphosis bertahap)

       Bentuk umum serangga pradewasa menyerupai serangga dewasa tetapi terjadi perubahan bentuk dan ukuran secara bertahap pada serangga dewasa seperti terbentuknya sayap dan alat kelamin. Contoh : ordo Hemiptera.

C. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna)

Serangga pradewasa disebut Naiad.

Naiad dan imago hidup pada habitat yang berbeda (naiad hidup di air, imago hidup di darat/udara).
        Naiad memiliki modifikasi tungkai antara lain untuk melekat, memanjat, dan menggali, tubuh untuk berenang, alat mulut untuk mencari makan dalam air.
Contoh : ordo Odonata (Capung), ordo Ephemeroptera dan plecoptera.

D. Holometabola (metamorfosis sempurna/lengkap)

Telur (menetas)-larva-pupa-Imago

       
Serangga pradewasa (larva dan pupa) memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan imago. Larva biasanya menempati habitat dan makanan yang berbeda dengan imagonya. Pupa terdapat dalam kokon, puparium, atau tidak
terlindung/terbuka.
Contoh : ordo Diptera (lalat, nyamuk), ordo Lepidoptera(kupu-kupu), ordo Coleoptera (kumbang), ordo Hymenoptera(semut, lebah)

FILUM ARTHROPODA (arthros=buku, poda=kaki/tungkai)

Ciri-ciri :

  • Memiliki tagmosis (bisa dibedakan dengan jelas bagian kepala, toraks dan abdomen)
  • Memiliki embelan berbuku-buku yang berpasangan
  • Memiliki kerangka luar (eksoskeleton)
  • Memiliki hemocoel dengan tabung dorsal
  • Memiliki sistem syaraf ventral.
Istilah dari perspektif bagian tubuh serangga

       Jika dilihat dari sisi atas disebut (dorsal), dilihat dari sisi bawah disebut (ventral), dilihat dari sisi depan disebut (frontal), dilihat dari sisi samping disebut (lateral), sedangkan dari sisi belakang disebut juga dengan (posterior).

Tubuh serangga terbagi menjadi 3 bagian :

  • Kepala memiliki antena, mata majemuk (melihat bayangan), mata tunggal/oseli (membedakan intensitas cahaya) dan alat mulut
  • Toraks memiliki 3 pasang tungkai (ruas kaki: koksa, trokanter, femur, tibia, tarsus) dan 2 pasang sayap
  • Abdomen memiliki spirakel (tempat keluar masuknya udara) dan ovipositor (alat peletak telur pada betina).
Tiga kepala serangga (berdasarkan posisi alat mulut)

1.Hipognatus (alat mulut terletak di bawah)yaitu, bagian dari alat mulut mengarah ke bawah dan segmen-segmen kepala ada dalam posisi yang sama dengan tungkai. Contohnya pada belalang (Valanga nigricornis)
2.Prognatus (alat mulut terletak di depan)yaitu, bagian dari alat mulut mengarah ke depan dan biasanya serangga ini akttif mengejar mangsa. Contohnya pada ladybug (Coccinella arcuta)
3.Ophistognatus (alat mulut ke belakang dan memanjang)yaitu, bagian dari alat mulut mengarah ke belakang da terletak di antara sela-sela pasangan tungkai. Contohnya walang sangit (Leptocorisa acuta).

Tipe Alat mulut serangga (berdasarkan fungsi/cara makan)

1. Mandibulata (alat mulut menggigit-mengunyah)

Contoh : Ordo Orthoptera
Terdiri atas: Labrum, mandibel (untuk memotong, mengunyah, maksila (untuk melembutkan makanan), labium (membantu memegang makanan).

2. Haustelata (alat mulut menusuk-menghisap, meraut menghisap)

Menusuk-menghisap

Contoh: ordo Hemiptera

Terdiri atas labrum (cuping), rostrum (labium), dan stilet (modifikasi dari mandibel dan maksila).
Meraut-menghisap

Contoh: Thrips; Alat mulut abnormal (hanya 1 stilet mandibel yang berkembang)
Terdiri atas 1 stilet mandibel kiri, 2 stilet maksila, labrum, rostrum.

3. Alat mulut tipe khusus (alat mulut mengkaitmenghisap)

Contoh: Bactrocera dorsalis, larva ordo Diptera (lalat, nyamuk)
Terdiri atas: kait mulut dan otot penggerak kait mulut [pentingnya mempelajari alat mulut karena berkaitan dengan kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman]

Kerusakan Tanaman yang Ditimbulkan :

  • Menggigit-mengunyah: sobekan pada daun; lubang pada daun; gerekan pada buah, batang, dan akar
  • Menusuk-menghisap: bintik-bintik pada daun, bercak-bercak kuning (klorosis) atau pucuk daun mengkerut
  • Meraut-menghisap: goresan-goresan putih keperakan pada bunga.
  • Mengait-menghisap: bagian dalam buah hancur dan membusuk (oleh larva Diptera)
Ordo serangga yang menjadi hama

1. Orthoptera (belalang, jangkrik, orongorong)

2. Isoptera (rayap)

3. Thysanoptera (Thrips)

4. Hemiptera (kepik)

5. Homoptera (wereng, kutu daun)

6. Lepidoptera (ulat kupu-kupu, ngengat)

7. Coleoptera (kumbang)

8. Diptera (larva lalat, nyamuk)

Ordo serangga yang menjadi musuh alami serangga :

1. Orthoptera-Predator

2. Hemiptera-Predator

3. Lepidoptera-Predator

4. Neuroptera-Predator

5. Coleoptera-Predator

6. Diptera-Parasitoid, predator

7. Hymenoptera-Parasitoid

8. Dermaptera-Predator